Minggu, 20 Januari 2013


 









Enakan jadi yang terbuka atau tertutup yaaA???????
Pada dasarnya semua orang itu mempunyai kepribadian yang unik dan lucu, karena manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. Dengan demikian berikut ini adalah beberapa perbedaan dan pengertian dari orang yang mempunyai sifat terbuka dan tertutup
Ø  Sikap terbuka (open midedness) amat besar pengaruhnya dalam komunikasi yan efektif.Mari kita lihat bagaimana karakteristik orang yang bersikap terbuka dikontraskan dengan karakteristik orang tertutup (dogmatis) diramu dari buku Psikologi Komunikasi – nya Jalaluddin Rahmat, dalam daftar berikut ini.

Sifat orang yang Terbuka:
·       Pertama, seorang yang bersifat terbuka biasanya menilai pesan secara obyektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika.
·       Kedua, orang terbuka rata-rata lebih mampu membedakan sesuatu dengan mudah, mampu melihat nuansa-nuansa
·       Ketiga, orang yang bersifat terbuka lebih banyak berorientasi pada isi (content) ketimbang orangnya, bungkus atau polesa-polesannya
·       Keempat, orang ini mau mencari informasi dari berbagai sumber, tidak hanya puas dengan satu nara sumber
·       Kelima, ia lebih profesional dan bersedia tanpa malu-malu dan tanpa khawatir bersedia untuk mengubah kepercayaannya, keyakinannya, pendapatnya, jika memang itu terbukti salah.

Ø  Sifat orang yang tertutup:
·       Pertama, ia suka menilai pesa berdasarkanmotif pribadi. Orang dogmatis tidak akan memperhatikan logika suatu proposisi, ia lebih banyak melihat dan membaca sejauh mana proporsi itu sesuai dengan dirinya. Argumentasi yang obyektif, logis, cukup bukti akan ditolak mentah-mentah “pokoknya aku tidak percaya” begitu sering diucapkan orang dogmatis. Setiap pesan akan dievaluasikan berdasarkan desakan diri dalam diri individu(inner pressure). Rokeach menyebut desakan ini antara lain kebiasaan, kepercayaan, petunjuk, preseptual, motif ego irasional, hasrat berkuasa dan kebutuhan untuk membesarkan diri. Orang tua dogmatis sukar menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan.
·       Kedua, cara berfikir simplitis. Bagi orang dogmatis, dunia ini hanya hitam dan putih, tak ada kelabu. Ia tidak sanggup membedakan yang setengah benar setengah salah, yang tengah-tengah. Baginya kalau tidak salah, ya benar. Tidak mungkin ada bentuk antara. Dunia dibagi dua, yang pro-kita dimana segala kebaikan terdapat, dan kontra-kita dimana segala kejelekan berada.
·       Ketiga, lebih banyak berorientasi pada sumber. Bagi orang dogmatis yang paling penting ialah siapa yang berbicara, bukan apa yang dibicarakan. Ia terikat sekali pasa otoritas yang mutlak. Ia tunduk pada otoritas, karena seperti umumnya orang dogmatis ia cenderung lebih cemas dan mempunyai rasa tidak aman yang tinggi.
·       Keempat, kalau ia mencari informasi ia akan mencari dari summber-sumbernya sendiri. Orang-orang dogmatis hanya mempercayai sumber informasi mereka sendiri. Mereka tidak akan meneliti tentang orang lain dari sumber yang lain. Pemeluk aliran agama yang dogmatis hanya mempercayai penjelasan tentang keyakinan aliran lain dari sumber-sumber yang terdapat pada aliran yang dia anut.
·       Kelima, secara kaku mempertahankan dan membela sistem kepercayaannya. Berbeda dengan orang terbuka yang menerima kepercayaannya secara provisional, orang dogmatis menerima kepercayaannya secara mutlak. Prang dogmatis kuatir bila satu butir saha dari kepercayaannya yang berubah, ia akan kehilangan seluruh dunianya. Ia akan mempertahankan setiap jengkal dari wilayah keoercayaannya sampai titik darah penghabisan.
·       Dan yang terakhir,ia tak mampu membiarkan inkosistensi. Orang dogmatis tidak tahan hidup dalam suasana inkosistensi. Ia menghindari kontradiksi atau  benturan gagasan. Informasi yang tidak konsisten dengan desakan dari dalam dirinya akan ditolak, didistorsi, atau tidak dihiraukan sama sekali.
Nah, agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatisme harus digantikan dengan sikap terbuka. Tentu, bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap sportif. Sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan kita sendiri.
Sekarang kamu termasuk yang mana? Apakah ada yang perlu kita rubah demi kebaikan atau hanya diam mengikuti arus????


0 komentar:

Posting Komentar